Kamis, 07 Juni 2012

Bahaya perokok aktif dan Pasif






Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah perokok pemula, umur 5-9 tahun, naik secara signifikan. Hanya dalam tempo tiga tahun (2001-2004) persentase perokok pemula naik dari 0,4 menjadi 2,8 persen. Berdasarkan penelitian LPKM Universitas Andalas mengenai pencegahan merokok bagi anak umur di bawah 18 tahun yang dilakukan di kota Padang menunjukkan lebih dari 50% responden memulai merokok sebelum usia 13 tahun.


          Intinya, usia anak merokok telah bergeser dari usia belasan tahun, kini menjadi 5-9 tahun atau rata2 usia 7 tahun. Bila tidak dikendalikan akan semakin banyak anak-anak yang terancam jiwanya karena rokok. Sungguh, fenomena yang menyeramkan bagi kelangsungan hidup berbangsa dan beragama. Generasi cemerlang dan gemilang yang kita harapkan, telah dibakar oleh api rokok. Masihkah kita tenang berdiam diri atau berpangku tangan.

            Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung sebongkah bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok, dan juga orang di sekitar perokok yang bukan perokok. Aapa bahyaanya?
a. Pertama, asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dan yang sejenisnya.

b. Kedua, asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara, dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.

c, Ketiga, seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.

d, Keempat, harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok. 

Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagian akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara.

e. Kelima, sebagian perokok biasanya akan mengajak orang lain yang belum merokok untuk merokok agar merasakan penderitaan yang sama dengannya, yaitu terjebak dalam ketagihan asap rokok yang jahat. Sebagian perokok juga ada yang secara sengaja merokok di tempat umum agar asap rokok yang dihembuskan dapat terhirup orang lain, sehingga mereka potensi kena kanker.

f. Keenam, kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh mungkin. Ulama atau ahli agama yang perokok mungkin akan memiliki persepsi yang berbeda dalam hal ini.


Kandungan dalam Rokok

Tar mengandungi sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanser (karsinogen). Bahan seperti benzopyrene iaitu sejenis policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) telah lama disahkan sebagai agen yang memulakan proses kejadian kanser.

Nikotin, seperti najis dadah heroin, amfetamin dan kokain, bertindak balas di dalam otak dan mempunyai kesan kepada sistem mesolimbik yang menjadi punca utama penagihan. Sindrom ketagihan terhadap nikotin yang ditunjukkan dengan gejala gian, tolerans dan tarikan, adalah mungkin lebih hebat berbanding najis dadah. Malah daripada kajian saintifiknya nikotin itu juga sejenis najis dadah, sepertimana yang telah diiktiraf oleh dunia perubatan. Seseorang yang kehabisan rokok kadangkala berkelakuan seperti mengalami gangguan akal dan dalam keadaan yang amat tertekan sekali. Oleh itu terlalu sukar untuk sesiapa yang telah terjerat dengan ketagihan merokok, meninggalkan tabiat itu untuk selamanya, kecuali dengan ikhtiar yang serius dan kehendak Allah jua.

Nikotin turut menjadi punca utama risiko serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat mangsa pesakit jantung adalah hasil punca dari tabiat merokok. Di Malaysia, sakit jantung merupakan menyebab utama kematian sementara strok adalah pembunuh yang keempat.

Karbon Monoksida pula adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh ekzos kenderaan. Gas ini menjejaskan bekalkan oksigen ke tisu-tisu hingga ianya menjadi terencat dan akhirnya boleh menyebabkan maut sekiranya paras karbon monoksida di dalam badan melebihi 60%.




 

Bahaya Merokok Aktif
1. Asap rokok mengandung 40 bahan kimia penyebab kanker, sejumlah kecil racun seperti arsenikum, dan sianida serta lebih dari 4000 bahan kimia lain.
2. Saat merokok, serangkaian bahan kimiawi ini menjelajah ke organ vital tubuh macam otak, paru-paru, jantung dan pembuluh darah. Udah gitu, tubuh kita jadi terpolusi bahan kimiawi yang bisa memicu kanker dan kecanduan.
3. Merokok dan kanker paru-paru itu berhubungan erat. Belum lagi kematian akibat merokok yang banyak ditemukan.
4. Asap rokok juga mengandung Karbon Monoksida yang kalo dihirup bakal mengganti fungsi Oksigen di sel-sel darah terus ngambil zat makanan dari jantung, otak, dan organ tubuh lain.
5. Unsur utama dalam rokok yaitu Nikotin. Nikotin ini ngerangsang zat kimia di otak yang mengakibatkan kecanduan. Zat kimia ini merangsang kelenjar adrenalin untuk memproduksi hormon yang mengganggu jantung akibat tekanan darah dan denyut jantung meningkat.

Bahaya Perokok Pasif :
1. Berisiko juga terkena kanker paru-paru dan penyakit jantung.
2. Asap rokok yang dihembuskan memicu penderitaan penyakit pernafasan atau jantung.
3. Anak-anak berusia kurang dari 1 tahun bakal lebih sering masuk Rumah Sakit karena ganguan penyakit pernafasan.
4. Anak-anak yang jadi perokok pasif juga beresiko menderita infeksi telinga,pneumonia , dan bronkitis.
5. Seorang ibu yang merokok –selama dan setelah kehamilan– berisiko 3x lebih besar menyebabkan sang bayi meninggal akibat sindrom kematian mendadak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar